Jumat, April 24, 2009

kenangan putriku

siang ini sepi. sama seperti minggu-minggu sebelumnya.
dia berdiri, menatap tanpa arah di balkon itu.
ia teringat kenangan 10 bulan lalu
di halaman itu ia sedang duduk bersama putri kesayangannya
bermanja-manja. ia memeluknya dengan erat.
kemudian mereka berkejar-kejaran, dan putri kesayangannya tertawa begitu lepas
ketika tak mampu menghindari tangkapannya.

putri yang didambakannya selama 4 tahun tumbuh menjadi
seorang putri kecil yang diidamkan semua orang tua.
cantik, manis, periang, pintar dan menjadi kesayangan semua orang.
diusianya yang ke-6 putri kecilnya itu ia buatkan sebuah pesta.
si putri erpakaian bak cinderella berwarna pink.
hiasan pesta berupa balon dan pita berbagai bentuk.
kue ulang tahun coklat dengan taburan butiran pink dengan angkan empat dan 40 lilin menghiasi meja.

semua orang begitu gembira menyambutnya.
ia dan teman-temannya sibuk berlarian mengelilingi balon-balon.
setelah acara potong kuenya selesai,
putrinya mengecup pipinya dan bilang, "makacih papa, aku sayang papa.."
malamnya ia begitu gembira menerima hadiah dari teman-temannya.

ternyata itulah kenangan terakhir dari putrinya.
2 hari setelah pesta ulang tahun putrinya jatuh sakit.
baru diketahui kalau putri kecil itu menderita leukemia.
hari-hari selanjutnya menjadi sangat berat bagi pria itu.
berbagai cara telah ia lakukan untuk menyembuhkan bidadari kecilnya.

tapi tuhan berkata lain.
ia mengambil putrinya dari hidupnya tepat dihari ulang tahunnya.
putri kecil itu meninggal dalam pelukannya
saat matahari baru hilang berganti senja.
demikian pula hidup pria itu
aura hidupnya seolah lenyap
ia ingin menggantikan putrinya namun tak dapat dilakukannya.

seminggu setelah upacara penuburan putrinya
ia baru berani masuk kedalam kamar putrinya.
dipandangi semua foto, gambar dan coretan didinding hasil karya putrinya.
diatas meja kecil tempat putrinya biasa menggambar
ia temukan sepucuk surat, mobil mainan dan sebuah kotak.

didalam kotak itu terdapat sebuah saputangan pink yang bertuliskan crayon
"LOVE PAPA, from ayla"
dibacanya surat dari putrinya
for papa:
papa, aku sayang banget sama papa
kalo nanti aku udah dipanggil tuhan
papa simpan saputangan dari ayla ini ya
biar papa inget terus sama ayla.
terus mobil-mobilan ini kasih ke adik ayla nanti
ayla ingin adik ayla laki-laki
jadi bisa jaga papadan mama dan nggak manja kaya ayla
love papa_ ayla

dipeluknya erat saputangan, mobil mainan dan surat dari ayla
hanya air mata tak bersuara yang memenuhi batin pria itu.
aku yang sedari tadi memperhatikannya masuk dan menghampirinya.
kepeluk dia, dan kami berdua menangis dalam pelukan.
sungguh, baru kali ini ia melepaskan emosinya setelah kematian putriku.

dan saat ini ia berdiri dibalkon itu sendirian sambil memandang halaman
aku menghampirinya.
ia memelukkku seraya berkata,
"semoga adik ayla nanti akan selalu mengingat kakaknya"
sambil mengelus perutku yang sudah mulai membesar.

Tidak ada komentar: